Luka bakar tingkat pertama adalah yang paling ringan
dibanding dengan tingkat lainnya. Contoh dari luka bakar ini adalah luka bakar
akibat sinar matahari (sunburn). Pada tingkat ini, luka bakar akan meninggalkan
rasa sakit, kemerahan pada epidermis kulit (jaringan terluar kulit), peradangan
atau pembengkakan, namun kulit tidak melepuh.
Luka
bakar tingkat dua sendiri memengaruhi jaringan epidermis dan dermis (jaringan
bawah kulit) dan biasanya terjadi karena adanya kontak kulit dengan benda yang
panas, contohnya kompor atau knalpot kendaraan bermotor. Hal itu menimbulkan
rasa nyeri, kemerahan, bengkak, dan juga melepuh.
Sedangkan
untuk luka bakar tingkat tiga ditandai dengan ketebalan luka bakar pada
jaringan dermis dan memengaruhi jaringan yang lebih dalam lagi. Pada tingkat
ini, luka bakar menghasilkan warna putih atau hitam, kulit menjadi hangus dan
mungkin mati rasa, serta permukaan kulit pun menjadi kasar.
Jenis-Jenis Salep Luka Bakar dan
Khasiatnya
Hampir
sebagian tubuh Anda dilapisi oleh kulit yang merupakan salah satu organ
terbesar tubuh. Oleh karena itu, Anda harus menjaga kulit agar terhindar dari
ancaman termasuk luka bakar, karena selain menyakitkan, luka bakar bisa
mengganggu penampilan Anda. Banyak cara untuk mengobati luka bakar sesuai
dengan tingkat keparahannya, di antaranya:
1.
Salep luka bakar
Bacitracin digunakan untuk mencegah dan mengobati infeksi kulit ringan yang
disebabkan oleh luka kecil, goresan, termasuk luka bakar. Salep ini tersedia
bebas di pasaran dan tanpa memerlukan resep dokter untuk pengobatan sendiri.
Namun, salep ini tidak boleh digunakan untuk luka bakar dengan area yang luas.
Antibiotik oles ini berguna untuk menghentikan pertumbuhan bakteri. Obat ini
hanya bisa mencegah atau mengobati infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri
saja, sedangkan infeksi kulit yang disebabkan oleh virus dan jamur tidak bisa
ditangani menggunakan obat ini. Meskipun dijual bebas, usahakan untuk selalu berkonsultasi
dengan dokter sebelum Anda menggunakan obat apa pun.
2.
Salep luka bakar
Silver sulfadiazine ini berguna untuk mengobati dan mencegah infeksi luka bakar
pada tingkat keparahan dua dan tiga. Penggunaan salep ini menyebabkan area
kulit yang dioleskan akan sensitif terhadap sinar matahari. Anda disarankan
untuk melindungi area luka bakar dari paparan sinar matahari.
3.
Krim atau salep
lidah buaya juga bisa digunakan untuk mengobati luka bakar tingkat dua yang
Anda alami. Bahkan berdasarkan penelitian, luka bakar yang diobati oleh
salep/krim lidah buaya lebih cepat sembuh dibandingkan yang diobati oleh salep
Silver sulfadiazine. Luka bakar yang diobati dengan salep lidah buaya sembuh
dalam waktu kurang dari 16 hari, sedangkan luka yang diobati oleh salep Silver
sulfadiazine sembuh dalam waktu 19 hari.
4.
Mafenide acetate
juga bisa digunakan untuk mengobati luka bakar. Obat ini bisa digunakan sendiri
atau dikombinasikan dengan obat lainnya. Obat ini dapat membunuh bakteri dan
mengurangi risiko bakteri menyebar ke kulit di sekitarnya atau hingga ke darah,
sehingga membantu mencegah infeksi darah yang serius. Obat ini juga berguna
untuk mengobati infeksi luka bakar parah (tingkat ketiga).
5.
Selain beberapa
jenis salep yang telah dipaparkan di atas, madu juga bisa digunakan untuk
mengobati luka bakar yang Anda alami. Madu bisa meningkatkan waktu penyembuhan
lebih cepat untuk luka bakar tingkat satu dan dua, namun tidak untuk tingkat
tiga. Tidak hanya madu, mentimun juga dipercaya dapat menyejukkan kulit
yang terbakar sinar matahari. Namun, usahakan untuk selalu berkonsultasi dengan
dokter sebelum Anda menggunakan madu, mentimun, atau obat apa pun untuk
mengobati luka bakar Anda.
Jagalah
keamanan Anda dan keluarga agar terhindar dari bahaya yang bisa menyebabkan
luka bakar. Anda bisa membeli langsung salep luka bakar yang dijual bebas untuk
mengatasi luka bakar ringan dan selalu ikuti petunjuk penggunaannya. Selalu
perhatikan tanda-tanda apabila terjadi infeksi, dan jangan ragu untuk
menanyakan langsung kepada dokter tentang kondisi Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar