Pengertian Suspensi
Menurut
FI Edisi III, suspensi merupakan sediaan yang mengandung bahan obat
padat dalam bentuk halus dan tidak larut , terdispersi dalam cairan pembawa(1).
Menurut FI Edisi IV, suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel
padat tidak larut yang terdispersi dalam fase cair(2). Menurut Formularium
nasional Edisi II, suspensi adalah sediaan cair yang mengandung obat padat,
tidak melarut dan terdispersikan sempurna dalam cairan pembawa atau sediaan
padat terdiri dari obat dalam bentuk serbuk halus, dengan atau tanpa zat
tambahan yang akan terdispersikan sempurna dalam cairan pembawa yang ditetapkan(3)
Faktor-faktor yang
mempengaruhi stabilitas suspensi adalah :
1. Ukuran
partikel.
2. Sedikit
banyaknya bergerak partikel (viskositas)
3. olak
menolak antar partikel karena adanya muatan listrik
4. Kadar
partikel terdispersi
Ciri-ciri sediaan
suspensi adalah (4):
– Terbentuk
dua fase yang heterogen
– Berwarna
keruh
– Mempunyai
diameter partikel > 100 nm
– Dapat
disaring dengan kertas saring biasa
– Akan
memisah jika didiamkan.
Syarat-syarat suspensi
adalah sebagai berikut :
Menurut FI edisi III
adalah :
1.
Zat terdispersi harus halus dan tidak
boleh mengendap
2.
Jika dikocok harus segera terdispersi
kembali
3.
Dapat mengandung zat dan bahan menjamin
stabilitas suspense
4.
Kekentalan suspensi tidak bolah terlalu
tinggi agar mudah dikocok atau sedia dituang
5.
Karakteristik suspensi harus sedemikian
rupa sehingga ukuran partikel dari suspensi tetap agak konstan untuk jangka
penyimpanan yang lama
Menurut FI edisi IV
adalah :
1.
Suspensi tidak boleh di injeksikan
secara intravena dan intratekal
2.
Suspensi yang dinyatakan untuk digunakan
untuk cara tertentu harus mengandung anti mikroba
3.
Suspensi harus dikocok sebalum
digunakan.
Keuntungan suspensi :
1.
Suspensi merupakan sediaan yang menjamin
stabilitas kimia dan memungkinkan terapi dengan cairan.
2.
Untuk pasien dengan kondisi khusus,
bentuk cair lebih disukai dari pada bentuk padat
3.
Suspensi pemberiannya lebih mudah serta
lebih mudah memberikan dosis yang relatif lebih besar.
4.
Suspensi merupakan sediaan yang aman,
mudah di berikan untuk anak-anak, juga mudah diatur penyesuain dosisnya untuk
anak-anak dan dapat menutupi rasa pahit.
Kerugian suspensi :
1.
Suspensi memiliki kestabilan yang rendah
2.
Jika terbentuk caking akan sulit
terdispersi kembali sehingga homogenitasnya turun
3.
Aliran yang terlalu kental menyebabkan
sediaan sukar di tuang
4.
Ketepatan dosis lebih rendah dari pada
bentuk sediaan larutan
5.
Pada saat penyimpanan kemungkinan
terjadi perubahan sistem dispersi (caking, flokulasi-deflokulasi) terutama jika
terjadi fluktuasi/perubahan suhu
6.
Sediaan suspensi harus dikocok terlebih
dahulu untuk memperoleh dosis yang diinginkan.
Jenis-jenis suspensi
Suspensi Oral adalah
sediaan cair yang mengandung partikel padat yang terdispersi dalam pembawa cair
dengan bahan pengaroma yang sesuai dan ditujukkan untuk penggunaan oral.
Suspensi Topikal adalah
sediaan cair mengandung partikel padat yang terdispersi dalam pembawa cair yang
ditujukkan untuk penggunaan pada kulit.
Suspensi Optalmik
adalah sediaan cair steril yang mengandung partikel-partikel yang terdispersi
dalam cairan pembawa yang ditujukkan untuk penggunaan pada mata.
Suspensi tetes telinga
adalah sediaan cair yang mengandung partikel-partikel halus yang ditujukkan
untuk diteteskan pada telinga bagian luar.
Suspensi untuk injeksi
adalah sediaan berupa suspensi serbuk dalam medium cair yang sesuai dan tidak
disuntikan secara intravena atau kedalam saluran spinal.
Suspensi untuk injeksi
terkontinyu adalah sediaan padat kering dengan bahan pembawa yang sesuai untuk
membentuk larutan yang memenuhi semua persyaratan untuk suspensi steril setelah
penambahan bahan pembawa yang sesuai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar