Rabu, 21 November 2018

Salep Luka Bakar

Luka bakar tingkat pertama adalah yang paling ringan dibanding dengan tingkat lainnya. Contoh dari luka bakar ini adalah luka bakar akibat sinar matahari (sunburn). Pada tingkat ini, luka bakar akan meninggalkan rasa sakit, kemerahan pada epidermis kulit (jaringan terluar kulit), peradangan atau pembengkakan, namun kulit tidak melepuh.

Luka bakar tingkat dua sendiri memengaruhi jaringan epidermis dan dermis (jaringan bawah kulit) dan biasanya terjadi karena adanya kontak kulit dengan benda yang panas, contohnya kompor atau knalpot kendaraan bermotor. Hal itu menimbulkan rasa nyeri, kemerahan, bengkak, dan juga melepuh.

Sedangkan untuk luka bakar tingkat tiga ditandai dengan ketebalan luka bakar pada jaringan dermis dan memengaruhi jaringan yang lebih dalam lagi. Pada tingkat ini, luka bakar menghasilkan warna putih atau hitam, kulit menjadi hangus dan mungkin mati rasa, serta permukaan kulit pun menjadi kasar.

Jenis-Jenis Salep Luka Bakar dan Khasiatnya

Hampir sebagian tubuh Anda dilapisi oleh kulit yang merupakan salah satu organ terbesar tubuh. Oleh karena itu, Anda harus menjaga kulit agar terhindar dari ancaman termasuk luka bakar, karena selain menyakitkan, luka bakar bisa mengganggu penampilan Anda. Banyak cara untuk mengobati luka bakar sesuai dengan tingkat keparahannya, di antaranya:

Kulit Gatal. 5 krim ini Juaranya.

Kenali dulu penyebab kulit gatal

Jenis krim yang Anda pilih nantinya harus sesuai dengan apa yang menyebabkan kulit gatal. Banyak hal yang bisa membuat kulit Anda menjadi gatal. Mulai dari kulit kering, eksim, atau dermatitis kontak. Hal ini biasanya terjadi setelah kulit Anda bersentuhan dengan pemicu gatal, seperti sabun atau lotion yang tidak cocok untuk jenis kulit Anda.
Bila Anda hanya merasakan gatal di bagian tubuh tertentu, ini bisa jadi disebabkan oleh gigitan serangga, infeksi seperti kurap, dan alergi terhadap tanaman atau logam perhiasan imitasi. Hal ini sering terjadi pada saat musim panas yang juga membuat kulit terbakar sinar matahari. Lain halnya dengan gatal akibat kulit kering yang lebih sering terjadi pada cuaca dingin.
Sebagian besar penyebab kulit gatal memiliki perawatan khusus sehingga Anda perlu memperhatikan baik-baik pemilihan obat maupun krim yang tepat untuk mengatasi kulit gatal. Jika Anda tidak yakin dengan penyebab rasa gatal pada kulit Anda, sebaiknya Anda segera mendiskusikannya dengan dokter.

Krim yang ampuh untuk mengobati kulit gatal

Sebelum membeli krim untuk mengobati kulit gatal Anda, lihat labelnya dan pastikan krim yang Anda pilih mengandung bahan-bahan berikut. Akan tetapi, sebelumnya Anda tetap wajib berkonsultasi dengan dokter agar tidak salah memilih krim untuk kulit gatal Anda.

1. Hidrokortison

Hidrokortison merupakan salah satu krim steroid non-fluorinated yang dapat mengurangi peradangan pada kulit. Menurut dr. Ethan Lerner, Ph.D., seorang profesor dermatologi di Harvard Medical School, krim yang mengandung satu persen hidrokortison sangat bagus untuk mengobati ruam dan gatal yang disebabkan oleh logam perhiasan, gesper, dan iritan dari produk laundry.
Selain itu, krim ini juga cocok digunakan untuk membantu menyamarkan rasa gatal yang disebabkan oleh kondisi kulit akibat alergi pada area kulit yang tidak terlalu menyebar. Akan tetapi, Anda tidak dianjurkan untuk menggunakan hidrokortison selama lebih dari dua minggu. Pasalnya, pemakaian hidrokortison yang terlalu lama dapat menipiskan lapisan kulit dan bisa membuatnya menjadi lebih gatal.
Hindari penggunaan hidrokortison di sekitar jari kaki, vagina, dan pangkal paha yang biasanya disebabkan oleh infeksi jamur. Sebab, ini dapat membuat infeksi jamur menjadi lebih parah dan mengurangi sistem kekebalan tubuh Anda sehingga membuat jamur tumbuh subur.

2. Calamine

Calamine yang biasanya tersedia dalam bentuk losion memang tidak sepopuler hidrokortison. Namun, kandungan calamine ini mengandung campuran oksida seng dan oksida besi yang sangat efektif untuk menghilangkan gatal dan mengeringkan ruam yang melepuh. Selain itu, gatal pada kulit yang disebabkan oleh gigitan serangga dan sengatan terbukti ampuh teratasi dengan calamine.

3. Dipenhydramine

Dipenhydramine merupakan antihistamin yang banyak terdapat pada krim, gel, maupun semprot untuk mengobati kulit gatal. Dipenhydramine ini bekerja dengan menghalangi efek gatal dari histamin, senyawa yang diproduksi di kulit selama reaksi alergi.
Kandungan dipenhydramine direkomendasikan untuk kulit gatal yang disebabkan karena gigitan serangga atau sengatan hewan. Namun, Anda perlu hati-hati sebab penggunaan krim ini dapat mengiritasi kulit dan menimbulkan alergi pada beberapa orang.

4. Pramoxine

Pramoxine merupakan anastesi ringan yang sering ditambahkan pada produk anti gatal yang juga mengandung hidrokortison atau bahan aktif lainnya. Kandungan ini efektif untuk menghilangkan rasa sakit dan gatal yang disebabkan oleh gigitan serangga.

5. Menthol


Kandungan menthol pada krim obat gatal berfungsi untuk mengirimkan sensasi dingin ke kulit dan otak dengan mengalihkan perhatian Anda pada gatal yang dirasakan. Menthol ini sangat efektif untuk mengatasi kulit gatal, tapi sayangnya tidak untuk semua orang. Oleh karena itu, Anda perlu mendiskusikannya dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakannya.

Penggunaan Salep Mata

Salep mata banyak digunakan untuk mengobati berbagai masalah pada mata seperti mata gatal dan mata merah, serta menjaga mata tetap lembap. Namun ternyata, tidak banyak yang mengetahui cara menggunakan dan menyimpan salep mata dengan benar.
Salep mata yang mengandung antibiotik biasanya akan diresepkan oleh dokter bila terjadi infeksi di selaput luar bola mata Anda, atau lebih dikenal dengan istilah konjungtivitis. Pada saat terjadi infeksi, selaput tersebut menjadi meradang sehingga mata tampak merah.
Namun, tidak semua konjungtivitis perlu diberikan salep mata. Salep mata yang mengandung antibiotik biasanya diresepkan pada kondisi konjungtivitis yang disebabkan oleh bakteri. Walau orang-orang pada umumnya lebih menyukai penggunaan obat tetes mata dibandingkan salep, pemakaian salep mata sebenarnya lebih mudah, baik bagi orang dewasa maupun anak-anak.
Meskipun kelihatannya sederhana, banyak orang yang ternyata belum menggunakan dan menyimpan salep mata dengan cara yang tepat. Langkah-langkah berikut akan membantu Anda untuk memahami cara yang benar.

Pengertian Salep

Untuk mengenal sediaan salep maka kita harus mengetahui pengertian salep. Salep adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir. Dasar salep yang digunakan sebagai pembawa dibagi dalam empat kelompok yaitu dasar salep senyawa hidrokarbon, dasar salep serap, dasar salep yang dapat dicuci dengan air dan dasar salep larut dalam air. Salep obat menggunakan salah satu dari dasar salep tersebut (FI IV, hal. 18).
Penggolongan Salep 1. Berdasarkan Kerja Farmakologi, ada 3 golongan:

A). Salep Epidermik Salep ini dimaksudkan hanya bekerja dipermukaan kulit untuk menghasilkan efek lokal. Diharapkan tidak diserap dan hanya berlaku sebagai pelindung, antiseptik, astringen melawan rangsangan (yaitu sebagai anti radang) dan parasitida. Dasar salep yang sering dipakai adalah vaselin.

 B). Salep Endodermik Dimaksudkan untuk melepaskan obat ke kulit tetapi tidak menembus kulit, diserap sebagian saja. Salep ini dapat berlaku sebagai emolien, stimulan dan lokal iritan Dasar salep terbaik yang digunakan adalah minyak tumbuhan dan minyak alami.

C). Salep Diadermik Salep ini dimaksudkan untuk melepaskan obat menembus kulit dan menimbulkan efek konstitusi (efek terapi yang diinginkan). Namun hal ini tidak lazim digunakan dan termasuk pemakaian khusus obat-obat seperti senyawa raksa, iodida dan belladona. Dasar salep yang terbaik digunakan adalah lanolin, adeps lanae dan oleum cacao. (Art of Compounding, hal 339)

2. Berdasarkan Penetrasi, salep dikelompokkan menjadi:

 A). Mempunyai efek permukaan Mempunyai efek permukaan, memiliki aktivitas membentuk lapisan film yang bertujuan untuk mencegah hilangnya kelembaban (sebagai protektif), efek membersihkan ataupun sebagai antibakteri. Pembawa (basis) harus dapat memudahkan kontak dengan permukaan dan melepaskan zat aktif ke sasaran.

Selasa, 20 November 2018

Apa itu Eximer

Apakah anda pernah mendengar nama obat eximer/eksimer ? Akhir-akhir ini obat eximer menjadi salah satu jenis obat yang disalahgunakan penggunaanya. Obat eximer sebenarnya termasuk dalam golongan obat anti-psikopatik. Penggunaan obat eximer lebih banyak digunakan untuk penderita gangguan mental. Karena itu penggunaan obat ini sebenarnya harus mendapatkan pengawasan dibawah dokter dan bukan obat bebas. Penggunaan obat eximer bahkan sudah masuk dalam tahap pelanggaran sehingga Anda bisa terkena ancaman sangsi.
Karena eximer adalah obat yang khusus digunakan untuk penderita gangguan jiwa, maka jika disalahgunakan tentu akan menyebabkan efek samping. Berikut ini adalah berbagai jenis efek samping yang paling sering terjadi pada pengguna eximer.
Eximer / Eksimer adalah jenis obat yang mempunyai kandungan utama berupa CPZ (Chorpromazine) yang berperan sebagai anti-psikotik. Eksimer merupakan obat yang tidak terdaftar di dalam MIMS (kitab daftar obat-obatan yang beredar resmi).

FUNGSI DANEFEK SAMPING EXIMER

1. FUNGSI EXIMER
Pada dasar ini obat ini merupakan golongan anti-psikotik yang berfungsi untuk mengurangi gejala psikotik atau gangguan jiwa. Oleh karena itu, obat ini tidak dianjurkan untuk dikonsumsi sebagai obat penenang. Orang yang mengkonsumsi obat ini secara sembarangan akan  dijerat dengan UU kesehatan dan UU Psikoterapi karena menyebabkan kecanduan.
Namun, apabila sudah terlanjur mengkonsumsi obat ini karena tidak tau mengenai efek samping yang ditimbulkan. Sebaiknya, segera hubungi dokter untuk berkonsultasi secara langsung agar mendapatkan penanganan terapi secara optimal dan maksimal.

2. EFEK SAMPING EXIMER
Efek samping yang ditimbulkan, diantaranya adalah pusing, mual, muntah, penglihatan menjadi kabur, jantung berdetak lebih cepat, gemetar, rasa kantuk yang berlebihan dan lain sebagainya. Jika dikonsumsi dalam dosis yang berlebihan akan menyebabkan kecanduan, keracunan, over dosis hingga kematian.
Berikut ini adalah berbagai jenis efek samping secara terperinci yang paling sering terjadi pada pengguna eximer.

1.Sakit Kepala
Eximer yang mengandung klorpromazine bisa menyebabkan Anda merasa sakit kepala. Rasa sakit kepala yang berlebihan bahkan bisa menyebabakn Anda merasa sangat mengantuk berlebihan dan pandangan mata yang kabur. Setelah itu tubuh akan merasa tidak nyaman serta tidak bisa melakukan berbagai tugas dengan baik. Kepala sering pusing juga akan menjadi efek yang paling sering dirasakan. Jadi obat ini sangat berbahaya.

2.Peka Terhadap Sinar Matahari
Eximer akan membuat tubuh menjadi terasa sangat panas, lemah dan selalu ingin melakukan berbagai gerakan yang tidak bisa dikendalikan. Kondisi ini akan menjadi lebih parah jika Anda berada di bawah sinar matahari. Kondisi yang lebih berbahaya dari masalah ini adalah jantung tidak bisa berfungsi dengan baik dan ada tekanan yang sangat berat pada bagian jantung.

3.Alergi Berat
Eximer juga bisa menyebabkan masalah alergi yang sangat berat. Hal ini disebabkan karena kandungan sulfit yang bisa menyebabkan alergi parah pada kulit dan saluran pernafasan. Bahkan kondisi ini bisa menjadi lebih serius jika ada riwayat penyakit asma. Alergi yang parah bisa ditandai dengan beberapa gejala seperti kepala yang sangat berat, gatal-gatal yang sangat parah, sulit untuk bernafas dan tidak bisa mengkonsumsi makanan.

4.Infeksi Berat
Eximer akan bekerja untuk menurunkan semua sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan tubuh sangat rentan terhadap infeksi. Infeksi bisa terjadi karena kekebalan tubuh yang sama sekali tidak bisa bereaksi dengan bakteri, kuman dan virus yang masuk ke dalam tubuh. Bahkan infeksi yang berat tidak hanya disebabkan karena penyakit flu tapi juga bisa mengancam kesehatan organ tubuh. Infeksi bisa menyebabkan beberapa peradangan tubuh. Kondisi ini  sering ditandai dengan beberapa gejala seperti menggigil, sakit pada tenggorokan, demam dan ruam yang parah pada kulit.

Mengenal Tentang Tramadol

Pernah dengar ada orang kecanduan tramadol? Ya, obat tramadol merupakan salah satu jenis obat yang sering disalahgunakan. Meskipun tramadol secara umum memiliki risiko yang rendah dari ketergantungan dan penyalahgunaan, ketergantungan tramadol mungkin terjadi pada pasien yang sebelumnya tidak ada riwayat penyalahgunaan obat. Obat tramadol ini menjadi alternatif bagi orang-orang yang ingin merasakan sensasi teler,enteng, dan efeknya mirip seperti kondisi orang mabuk alkohol. Ditambah lagi, tramadol bisa dibeli bebas dan harganya cukup murah. Apa saja bahaya kecanduan tramadol? Cari tahu seluk-beluk penyalahgunaan tramadol di bawah ini. 

Apa itu tramadol?
Tramadol adalah obat yang berfungsi untuk membantu mengurangi rasa sakit yang sedang hingga cukup parah. Nah, efeknya mirip dengan analgesik narkotika. Obat ini bekerja di sistem saraf untuk mengubah bagaimana tubuh Anda merasakan dan merespon rasa sakit.

Penggunaan obat tramadol biasanya diberikan pada pasien kanker, pasien yang sudah menjalani operasi, untuk mengatasi nyeri saraf, luka atau sakit akibat kecelakaan, kesleo, patah tulang, dan lain-lain.

Senin, 19 November 2018

Suspensi Topikal

Lotion ( losio ) adalah suspensi untuk pemakaian topikal yang digunakan pada kulit. Kebanyakan losio mengandung bahan serbuk halus yang tidak larut dalam media dispersi dan disuspensikan dengan menggunakan zat pensuspensi dan zat pendispersi.Losio biasa digunakan untuk mempertahankan kelembaban dan mengandung gliserin tinggiuntuk mendapatkan efek mendinginkan.
Pada beberapa losio diformulasi dengan penambahan suatu pensuspensi hidrokoloid yang pada waktu mengering membentuk film yang dapat mempertahankan obat pada kulit.Losio harus cukup cair agar menyebar rata, tetapi juga harus cukup kental untuk melekat.Umumnya suspensi untuk kulit mengandung padatan 10-20%.Partikel padatan harus cukup halus sehingga tidak menyebabkan rasa kasar dan iritasimekanis bila digunakan pada kulit.

Contoh suspensi topikal adalah losio kalamin yang mengandung masing-masing 8% zink oksida dan kalamin.Sebagai pembasah digunakan gliserin dan magma bentonit sebagai pensuspensi.Losio ini digunakan sebagai pelindung untuk gatal-gatal akibat sengatan matahari, gigitan serangga, dan iritasi ringan pada kulit.

Apa Itu Suspensi

Pengertian Suspensi


Menurut FI  Edisi III, suspensi merupakan sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus dan tidak larut , terdispersi dalam cairan pembawa(1). Menurut FI Edisi IV, suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam fase cair(2). Menurut Formularium nasional Edisi II, suspensi adalah sediaan cair yang mengandung obat padat, tidak melarut dan terdispersikan sempurna dalam cairan pembawa atau sediaan padat terdiri dari obat dalam bentuk serbuk halus, dengan atau tanpa zat tambahan yang akan terdispersikan sempurna dalam cairan pembawa yang ditetapkan(3)

Faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas suspensi adalah :
1.   Ukuran partikel.
2.    Sedikit banyaknya bergerak partikel (viskositas)
3.    olak menolak antar partikel karena adanya muatan listrik
4.    Kadar partikel terdispersi

Ciri-ciri sediaan suspensi adalah (4):
–  Terbentuk dua fase yang heterogen
–  Berwarna keruh
–  Mempunyai diameter partikel > 100 nm
–  Dapat disaring dengan kertas saring biasa
–  Akan memisah jika didiamkan.

Syarat-syarat suspensi adalah sebagai berikut :
Menurut FI edisi III adalah :
1.      Zat terdispersi harus halus dan tidak boleh mengendap
2.      Jika dikocok harus segera terdispersi kembali
3.      Dapat mengandung zat dan bahan menjamin stabilitas suspense
4.      Kekentalan suspensi tidak bolah terlalu tinggi agar mudah dikocok atau sedia dituang

5 Obat Antibiotik yang Populer

Pemilihan antibiotik yang tidak rasional kadang bukan kemauan dokter, tetapi tekanan pasien yang merasa punya uang dan ingin diberi obat paling manjur. Akhirnya dokter memilihkan obat bukan berdasarkan standar baku, tetapi hanya untuk menyenangkan pasiennya.

Agar pasien juga tidak rewel ataupun salah pakai karena tidak tahu jenis-jenis antibiotik, ada baiknya kenali 5 jenis antibiotik yang paling sering dipakai di masyarakat berikut ini:

1. Amoxicillin
Amoxicillin merupakan antibiotik golongan penicillin, lebih spesifik lagi termasuk kelompok aminopenicillin seperti halnya jenis antibiotik populer lainnnya yakni ampicilin. Penggunaannya sangat luas, mulai dari untuk obati infeksi kulit, gigi, telinga, saluran napas dan saluran kemih.

2. Cefadroxil
Cefadroxil merupakan generasi pertama antibiotik golongan Cephalosphorin, yang cara kerjanya hampir sama dengan Amoxicillin dan antibiotik lain di golongan penicillin. Penggunaannya juga sama luas, mulai untuk mengobati dari infeksi kulit hingga saluran kemih.

Apa Itu Antibiotik



Ketika Anda sakit, dokter mungkin sering kali memberikan resep obat antibiotik dan dianjurkan untuk mengonsumsinya sampai habis. Tapi, apakah Anda tahu bagaimana cara kerja obat antibiotik di dalam tubuh? Bagaimana obat tersebut dapat memulihkan kondisi Anda menjadi sehat kembali?


Apa itu obat antibiotik?

Menurut US National Library of Medicine, antibiotik adalah obat-obatan yang kuat yang dapat melawan pertumbuhan bakteri dan bisa menunjang kehidupan bakteri lainnya. Antibiotik diketahui juga sebagai antibakteri yaitu jenis obat yang berfungsi untuk melawan, menghancurkan, serta memperlambat pertumbuhan bakteri. Kata antibiotik sendiri berasal dari bahasa yunani, di mana anti diartikan sebagai melawan dan bios adalah kehidupan – dalam hal ini adalah bakteri yang hidup. Jenis obat ini sering kali digunakan untuk penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri.
Bakteri merupakan makhluk hidup yang berukuran mikroskopik atau hanya bisa dilihat dengan mikroskop yang dapat menyebabkan berbagai penyakit.  Beberapa jenis bakteri memang tidak menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan, namun kebanyakan memang menyebabkan infeksi pada tubuh.
Sebenarnya, sebelum bakteri berkembang biak dan menghasilkan berbagai gejala serta tanda, sistem kekebalan tubuh sudah bekerja untuk menghancurkan dan menghentikan bakteri tersebut. Sistem kekebalan tubuh memiliki sel darah putih yang bertanggung jawab untuk melakukan penyerangan. Tetapi ketika tubuh tidak bisa menangani pertumbuhan bakteri, maka bakteri akan terus menekan sistem kekebalan tubuh dan akhirnya berhasil menginfeksi tubuh. Saat kondisi tersebutlah antibiotik diperlukan.
Antibiotik yang pertama kali dibuat adalah penicillin yang dikembangkan oleh salah satu peneliti terkenal yaitu Alexander Fleming pada tahun 1928. Semenjak itu, antibiotik dipakai untuk mengobati penyakit infeksi yang terjadi karena bakteri.